Minggu, 06 Maret 2011

Film Baru : Ada Apa Dengan Menulis ?

Berulangkali saya melakukan pembelajaran keterampilan menulis pada siswa-siswa. Setiap kali itu pula muncul keluhan dari mereka. Ada yang kehilangan ide, ada yang kehabisan kata-kata, ada yang terbengong tidak tahu menulis apa. Bahkan  waktu dua jam pelajaran hanya menghasilkan kertas putih polos tanpa tinta. Seluruh waktu yang tersedia seakan percuma dan biasanya hanya diakhiri kata-kata ”Selesai tidak selesai harus dikumpulkan”.
Kesulitan menulis tidak hanya terjadi pada siswa. Guru yang sudah menguasai berpuluh-puluh teori menulispun seringkali kesulitan dalam menulis. Dalam setahun belum tentu seorang guru menghasilkan tulisan. Bahkan bagi seorang guru yang sudah sertifikasi.
Kemampuan menulis tidak terbentuk secara instan. Butuh proses dalam latihan, memerlukan konsistensi untuk selalu menulis setiap waktu. Memerlukan pembiasan untuk mengungkapkan setiap ide menjadi rangkaian kata-kata dalam tulisan. Menulis pada dasarnya merupakan sebuah keterampilan. Seperti keterampilan pada umumnya. Kalau ingin menguasainya harus banyak berlatih. Hambatan yang muncul biasanya tentang kebingungan apa yang harus ditulis. Hal ini tidak hanya terjadi pada pemula saja. Tetapi bagi orang yang sudah berulangkali menulis sering mengalami keadan seperti ini. Ketika kita terhambat untuk menuangkan ide kita tidak boleh berhenti menulis. Justru harus kita jadikan sebagai pendorong kita untuk menyelesaikan tulisan itu bagaiamanapun nanti hasilnya. Orang yang sukses menulis, awalnya juga tidak bagus  tulisannya. Mereka berlatih dan terus berlatih. Ibaratnya membentuk pisau yang tajam maka perlu diasah berulang-ulang.
Hambatan lain yang muncul adalah kurangnya modal dalam diri penulisnya. Modalnya apa? Modalnya sederhana tetapi kalau dijalani menjadi luar biasa yaitu membaca. Modal inilah yang sering tidak dimiliki oleh seseorang yang ingin menulis. Kemampuan seseorang dalam menulis sangat dipengaruhi oleh seberapa sering ia membaca. Seberapa banyak perbendaharaan kata yang dimilikinya. Semakin banyak sesorang menguasai istilah dan perbendaharaan kata, maka dalam menuangkan tulisanpun semakin mudah.
Sebetulnya banyak cara  dapat  dilakukan dalam mempertajam insting menulis kita. Dari bentuk yang sederhana adalah melakukan korespondensi. Korespondesi dapat dilakukan dengan surat atau media lain. Dengan melakukan kegiatan surat menyurat, apakah itu surat pribadi ataupun surat resmi jelas menuntut kita menulis. Sedangkan Media lain yang dimaksud disini misalnya melakukan SMS, Chatting, Facebokan atau E-mail. Saat menjawab SMS yang masuk kita dituntut membuat kalimat yang pendek tetapi merangkum seluruh maksud yang ingin kita sampaikan. Ini tentu membutuhkan keterampilan. Ketika kita chatting atau e-mail maka kita bersapa ria dengan kalimat yang detil isinya dan jelas tujuannya. Dan begitupun  ketika kita sudah berada dijejaring sosial maka tuntutan menanggapi setiap comment yang masuk akan memaksa kita untuk merangkai kata memberikan komentar balik. Kegiatan-kegiatan ini secara tidak langsung memberikan pembiasan pada  diri kita melakukan kegiatan menulis.
Cara lain yang lebih fleksibel adalah menggunakan blog. Fasilitas blog di dunia maya sekarang ini sudah banyak pilihannya. Dari yang ecek-ecek sampai yang profesional layaknya website dapat kita miliki dengan gratis. Dengan blog ini kita bisa membuat tulisan, artikel sesuai dengan keinginan kita. Kita tidak perlu kuatir tulisan kita tidak tayang karena yang menjadi wartawan, penulis, readaksi dan pimpinan redaksi adalah diri kita sendiri. Sehingga kita memiliki kewenangan mutlak dalam penerbitan tulisan kita. Maka media blog bisa dijadikan pilihan ketika kita memutuskan untuk mulai belajar menulis.
Kepuasan menulis pada setiap orang tentu berbeda. Tetapi dengan menulis ada yang bertambah dengan diri kita. Otak kita akan mendapat wawasan, ketrampilan bertambah dan orang yang membaca tulisan kita akan menyerap setiap ide yang kita tuliskan. Dari manfaat yang luar biasa tadi tentu tidak semudah seperti kita membalikan tangan, tetapi yakinlah tangan tersebut lama-kelamaan akan terbalik sendiri  ketika kita memutuskan menulis dari sekarang.

0 komentar:

Posting Komentar

Kami sangat berbahagia atas Kunjungan Anda...Mohon Bantuannya Untuk memperbaiki Blog ini. Mungkin tulisannya tidak berarti, tetapi saya yakin setiap komentar yang anda tinggalkan akan bermanfaat bagi kami. Terima Kasih...

Entri Populer