Rabu, 25 Mei 2011

PERSIBA BANTUL AKHIRNYA JUARA JUGA

Setelah melalui perjuangan yang begitu panjang, akhirnya hari ini 25 Mei 2011 PERSIBA mengukir sejarah baru dengan meraih gelar juara divisi utama 2010/2011. Hasil ini diperoleh setelah dalam final divisi utama mengalahkan Persiraja Banda Aceh dengan skor 1-0.  Gol tercipta oleh tandukan  kapten Persiba Bantul Wahyu Wiji Astanto dari umpan Selamet Nur Cahyo. Sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya, dengan materi pemain seadanya tetapi Persiba mampu menunjukkan kolektifitas dan fighthing spirit yang luar biasa di laga final ini.

Dukungan Paserbumi juga luar biasa. Seluruh stadion manahan memerah oleh Paserbumi. Waktu 2 jam perjalanan Bantul-Solo seakan terhapus oleh eforia kemenangan. ...Akhirnya Selamat buat PERSIBA& PASER BUMI Ku  Lanjutkan Perjuangan Di ISL mendatang


Dari  Paserbumi.com
Saat lagu kemenangan berkumandang di Stadion Manahan, Solo, Rabu (25/5) malam, saat itu pula, Persiba Bantul bersama Paserbumi yang memenuhi tribun Stadion, seakan berada di puncak tertinggi Liga Indonesia. Yaa, tim Ndeso yang kini resmi menyandang Juara Divisi Utama Liga Ti-Phone 2010-2011, usai menekuk Persiraja NAD 1-0. Sebuah sejarah besar bagi Kabupaten Bantul, daerah yang terlanjur terkenal karena Gempa-nya, sekarang mendadak populer di bidang olahraga Sepakbola.Perjuangan panjang nan melelahkan dimulai dari Stadion 17 Mei Banjarmasin, 19 November 2010, akhirnya berakhir teramat indah di Stadion Manahan Solo. Tak hanya itu, gelar terbaik di kompetisi nomer 2 se-Indonesia tersebut, masih dilengkapi Fortune Udo sebagai Top Score Liga Ti-Phone berkat 34 golnya, serta MVP atau Pemain terbaik Liga Ti-Phone untuk Wahyu Wijiastanto, sempurna !. MURI juga pantas memasukan Busari, pemain yang sukses 2 kali tampil di Final Divisi Utama dengan kemenangan. Dan siapa sangka, Arsitek tim Laskar Sultan Agung hanya ber-Lisensi B Nasional. Jauh kalah kelas dibanding Benny Dollo, Heri Kiswanto maupun Agus yuwono. Itulah Sajuri Syahid, pelatih asli Bantul yang digelari Mister Koprol.

Review Final Persiba-persiraja
Persiba Bantul di laga Final kemarin, menurunkan starter Wahyu Tri Nugroho, Wahyu Wijiastanto, Nopendi, Slamet Widodo, M Ansyori, Busari, Slamet Nurcahyo, Arwin, Ezequiel Gonzales, Ugiek dan Fortune Udo. Dipimpin Wasit Jimmy Napitupulu, Persiba yang di-support 15 ribu pendukung fanatiknya, langsung mendapat 2 peluang emas. Pertama, tendangan bebas SNC yang mengenai mistar gawang, sebelum disusul drive keras Busari di menit 16.

Persiraja yang berkostum biru-biru, juga sesekali mengancam WTN lewat serangan balik cepatnya. Kapten Wahyu Wijiastanto maupun Ezze, harus mendapat Kartu kuning akibat pelanggaran kerasnya. Ketika babak pertama akan usai, gol kemenangan Persiba lahir juga. Berawal dari set piece, tendangan bebas SNC, sukses disundul sang Kapten Wahyu Wijiastanto tanpa bisa ditepis Kiper Yudha Amdika.

Dibabak kedua, terlihat Heri Kiswanto menginstruksikan anak asuhnya lebih menyerang. Sementara Sajuri meminta Arwin dkk tetap bermain sabar. Serangan balik yang dibangun Ezequiel sebetulnya juga berbahaya, namun Finishingnya kurang sempurna. Pergantian SNC pada Johan Manaji, dan Anwarudin menggantikan M Ansyori, tak juga berbuah gol tambahan. Hingga 3 menit tambahan waktu yang diberikan Wasit Jimmy Napitupulu, Persiba masih unggul 1-0 atas Persiraja.

Agum Gumelar serahkan Piala
Melengkapi 2 Finalis yang otomatis promosi ke Liga Super musim depan, adalah Mitra Kukar. Pada perebutan tempat ke-3, Franco Hita cs menundukan Persidafon Dafonsoro 2-1. Inilah hasil anti klimak buat kesebelasan yang terlihat Ngawu-awu di penyisihan grup.

Mengenakan kaos khusus berwarna putih buat sang Juara, keceriaan pemain, offisial tim berikut Paserbumi, disaksikan langsung oleh Agum Gumelar (ketua Komite Normalisasi) mewakili PSSI. Dimulai dari penganugrahan Top Skor Divisi Utama kepada Fortune Udo (34 gol), kemudian dilanjutkan pemberian MVP atau pemain terbaik musim ini untuk sang Kapten Wahyu Wijiastanto. Seremonial diakhiri dengan pemberian Piala Juara Divisi Utama oleh Agum Gumelar kepada Wahyu Wijiastanto, yang disambut gegap gempita Paserbumi. Selain trhopy, PT Liga Indonesia memberikan hadiah uang sebesar Rp 500 juta (belum dipotong pajak 15%) bagi tim Persiba Bantul. Sementara hadiah uang buat pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik, masing-masing Rp 25 juta. Selamat !Sambut kedatangan pemain Persiba dengan Kirab
Kepulangan skuad Laskar Sultan Agung dari Solo, Kamis (26/5) terasa Istimewa. Semenjak dari Prambanan, Ring Road Selatan, Dongkelan hingga lapangan Paseban, Paserbumi mengawal Pahlawan mereka. Tak hanya itu, Ribuan warga Bantul sepanjang route yang dilewati, menyambut dengan antusias. Teriakan nama-nama pemain bercampur pekik Persiba, menghiasi selama Kirab berlangsung. Sesampai di kantor Bupati Bantu, Bonus dari Pemkab sebesar Rp 450 juta langsung diberikan Bupati Hj Sri Suryawidati pada Wahyu Wijiastanto selaku wakil dari pemain.

Sayang, berita duka mendadak datang sore tadi. Ayahhanda Wahyu Wijiastanto meninggal dunia, setelah menderita sakit. Rencananya, seluruh pemain dan Manajemen Persiba Bantul akan melayat Jumat (27/5) ke Karanganyar, Jawa Tengah. selaku Media milik Paserbumi, tak lupa ucapan bela sungkawa kami haturkan untuk keluarga Wahyu Wijiastanto. Semoga tetab diberi ketabahan di hari esok, dan Semoga Ayahanda Wahyu Wijiastanto mendapat tempat yang layak di sisi-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar

Kami sangat berbahagia atas Kunjungan Anda...Mohon Bantuannya Untuk memperbaiki Blog ini. Mungkin tulisannya tidak berarti, tetapi saya yakin setiap komentar yang anda tinggalkan akan bermanfaat bagi kami. Terima Kasih...

Entri Populer